TREATMENT AKUSTIK STUDIO MUSIK DANNY JOZAL
BACKGROUND
Danny Jozzal adalah seorang pengusaha besar Indonesia yang pernah menjabat sebagai ketua KADIN ( Kamar Dagang Indonesia ), President dan Chief Executive PT. BASF Indonesia hingga sebagai produser film Kasih Sayang yang dirilis pada tahun 1973. Selain memiliki jiwa sebagai pebisnis, darah seninya pun begitu kental mengalir didalam kehidupannya. Danny Jozal memiliki hobby bermain musik. Instrument yang dikuasainya adalah drum. Beliau pun pernah menjadi rekan satu band dengan Oele Pattiselano pada tahun 1963.
Disela-sela kesibukannya dalam menjalani aktifitas bisnisnya, beliau tidak pernah meninggalkan hobinya dalam bermusik. Danny Jozal memiliki studio musik pribadi yang berada dibilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ketika pertama kali memasuki ruang studionya yang berada di lantai basement, kita akan sangat terkejut melihat berbagai koleksi snare drum, gitar dan elektrik bass yang dimilikinya. Salah satunya adalah Braddy Snare dengan seri top class yang diletakkan diatas ambalan diantara puluhan jenis snare drum yang dimilikinya.
Didalam studio ini Danny Jozal sering berlatih band bersama dengan teman-temannya. Selama studio musik ini digunakan, baik Danny Jozzal maupun rekannya merasakan bahwa kualitas akustik studio ini perlu diperbaiki. Danny Jozzal pun memanggil beberapa perusahaan akustik untuk berdiskusi mengenai masalah ini. Dan Akustika Swara Indonesia yang dipercayakan untuk menangani masalah studio musik Danny Jozal. Beliau mengharapkan pada studio musiknya dapat dilakukan optimalisasi akustik tanpa membongkar atau merusak kondisi eksisting yang sudah ada. Akustika Swara Indonesia menyanggupi apa yang menjadi harapan beliau.
THE CHALLENGE
Untuk memahami apa yang menjadi harapan Danny Jozal pada studio musiknya maka tim Akustika Swara Indonesia perlu menggali lebih dalam mengenai ekspektasinya. Berbagai pandangan dan penilaian subjektif yang dipaparkan kepada tim Akustika Swara Indonesia perlu dikuantifikasikan kedalam angka atau parameter akustik untuk mendapatkan penilaian yang objektif.
Tim Akustika Swara Indonesia mengambil langkah untuk melakukan pengambilan data akustik ruang studio sebelum dilakukan treatment. Parameter akustik yang digunakan adalah reverberation time ( waktu dengung ). Dari beberapa titik pengukuran maka didapatkan rata-rata reverberation time ( waktu dengung ) pada studio tersebut adalah 0.64 second ( detik ), dimana reverberation time ( waktu dengung ) yang direkomendasikan pada tabel beranek untuk studio musik dengan volume ruangan 96.3m3 maka waktu dengung yang direkomendasikan adalah 0.48s untuk keperluan studio music rekaman.
Jika melihat parameter akustik kondisi existing pada studio ini memang perlu dilakukan treatment akustik untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
Oleh karena itu Danny Jozal mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan terhadap kondisi akustik pada studio musiknya. Danny Jozal memberikan beberapa persyaratan untuk studio musiknya sebagai berikut :
- Meningkatkan tingkat kejelasan bunyi didalam studionya.
- Ketika studio digunakan baik dengan instrumental tunggal atau dimainkan secara bersama-sama ( band ) tetap dapat diakomodir oleh ruangan dengan baik.
- Menggunakan material yang mudah perawatannya.
Tim Akustika Swara Indonesia menyanggupi persyaratan yang diajukan oleh Danny Jozal.
THE SOLUTION
Dari hasil pengukuran yang sudah dilakukan, tim Akustika Swara Indonesia melakukan analisa dan menentukan solusi terhadap masalah yang terjadi. Dengan mempertimbangkan target, penggunaan material yang berfungsi untuk mengakomodir baik instrument tunggal maupun secara bersama-sama ( band ). Material yang digunakan adalah D’Abso absober panel sebagai panel akustik untuk mereduksi waktu dengung didalam ruangan. D’Abso absober panel merupakan panel absober broadband yang efektif untuk menyerap frekuensi menengah hingga tinggi ( mid frequency – high frequency ). Peletakkan D’abso absorber panel disebar secara merata diseluruh area dinding dan ceiling dengan tujuan memiliki nilai reverberation time ( waktu dengung ) yang merata pula pada semua area studio. Penggunaan panel D’Abso absorber ini bersifat add-on atau penambahan tanpa membongkar atau merusak interior yang sudah ada. Material ini suatu saat dapat dilepas dan dipindahkan sesuai dengan kebutuhan dari pemilik.
THE RESULTS
Setelah semua panel D’Abso absorber panel terinstalasi dengan sempurna maka tim Akustika Swara Indonesia melakukan pengujian kembali terhadap ruangan tersebut. Dari hasil rata-rata pengukuran waktu dengung, didapatkan nilai pada studio Danny Jozal mencapai 0.28s. Nilai ini berada dibawah dari angka yang direkomendasikan oleh table beranek yaitu 0.48s, namun nilai 0.28s adalah nilai yang dapat ditoleransi untuk keperluan studio musik. Dengan nilai 0.28s secara persepsi subjektif didapatkan suara instrument musik didalam studio lebih fokus dan detail masing-masing alat musik dapat didengar dengan jelas ketika dimainkan secara bersama-sama. Secara kesuluruhan Danny Jozal merasa nyaman dan puas dengan studio yang sudah direnovasi oleh tim Akustika Swara Indonesia. Dengan perubahan kualitas akustik didalam ruang studionya maka kegiatan latihan Danny Jozal pun semakin sering dilakukan bersama dengan teman-temannya.