Siapa  yang tidak mengenal Leo L. Beranek didalam dunia akustik? Seorang ahli akustik asal Amerika Serikat, mantan profesor MIT ( Massachussetts Institute of Technology ), pendiri dan mantan President dari Bolt, Beranek and Newman ( sekarang BBN Technologies ). Dia juga seorang penulis mengenai ilmu akustik, musik dan arsitektur, yang bukunya menjadi textboook bagi seluruh akademisi, praktisi dan orang awam. Selain itu beliau juga ahli dalam hal desain dan evaluasi gedung konser dan opera house. Kepakarannya didalam bidang akustik sangat tidak diragukan oleh seluruh masyarakat dunia. Dedikasi dan konsistensinya terhadap dunia akustik yang luar biasa mendapat penghormatan oleh seluruh dunia hingga akhir hidupnya. Sebagai bentuk penghormatan kepada Bapak Akustik Dunia abad ini maka website Akustika Swara Indonesia menampilkan biografi dari Leo Leroy Beranek.

EARLY LIFE & EDUCATION

Beranek lahir pada tahun 1914 di Solon, Iowa.  Ayahnya seorang petani keturunan Bohemia, Ceko dan ibunya sebelumnya adalah seorang guru sekolah, ketika menikah menjadi seorang istri petani. Beranek kecil pertama kali sekolah disuatu tempat yang hanya memiliki satu ruang kelas di Kota Tipton, Iowa. Setelah tahun pertama, Beranek berangkat ke sekolah dengan mengendarai seekor kuda, perlu waktu sekitar dua jam untuk mencapai sekolah yang sedikit lebih besar dari sebelumnya. Pada tahun 1922, mereka sekeluarga pindah kembali ke Solon, dimana Beranek langsung melompati beberapa kelas dan langsung menduduki kelas empat.

Pada tahun 1924 ayah Beranek ketika kembali kerumah membawa sebuah radio yang menggunakan tenaga baterai dan radio tersebut memiliki tabung vakum tunggal ( Single Vacuum Tube ). Beranek sangat tertarik dengan teknologi dan musik-musik yang keluar dari radio tersebut. Pada saat musim yang sangat dingin di bulan Januari 1926, Ibunya meninggal dunia secara tiba-tiba, meninggalkan ayahnya dengan hutang yang sangat besar sehingga memaksa ayahnya untuk menjual lahan pertanian yang dimilikinya. Pada masa SMP ( Junior High Scool ), Beranek mulai belajar mencari uang. Uang pertama yang dida dapatkan berasal dari hasil menjual stocking sutra dan kain. Ayah Beranek pun menikah kembali dan pindah ke Kota Mount Vernon, Iowa. Dimana dia menjadi rekan pemilik toko perkakas.

Ayahnya menyarankan agar Beranek belajar memperbaiki radio dengan cara ikut kursus dan ikut bekerja kepada yang senior. Beranek muda sangat pandai berdagang, dari hasil tabungannya dia mampu membeli mobil Model T Automobile. Dia juga mendapatkan uang dari bermain drum bersama dengan bandnya. Beranek juga terus unggul dalam studinya, termasuk kelas mengetik ( jarang dipelajari oleh anak laki-laki ).

Beranek mendaftar dan diterima di Cornell Collage, Mount Vernon, Iowa untuk melanjutkan kuliahnya. Sebagai akibat dari jatuhnya Wall Street pada tahun 1929 yang dikenal sebagai peristiwa Black Tuesday, keuangan Amerika Serikat sangat terpuruk waktu itu. Namun pada peristiwa itu Beranek berhasil menyelematkan uangnya sebesar 500USD. Khawatir situasi keuangan tidak stabil dan semakin terpuruk maka dia pergi ke bank untuk menarik uangnya sebesar 400USD dan segera membayar dimuka untuk biaya kuliahnya. Dan keesokan harinya bank mengalami gagal bayar kepada nasabah, Beranek pun kehilang 100USD-nya.

Pada tahun pertamanya di perguruan tinggi, Beranek diberitahu oleh ayahnya bahwa dia tidak bisa mengharapkan pemberian keluarganya lagi dan ayahnya menjelaskan bahwa dia sudah memiliki kehidupannya sendiri. Pada tahun 1932 dan 1933 di musim panas, Beranek bekerja sebagai pemberi makan pada peternakan lokal agar mendapatkan uang untuk membayar biaya kuliah dan kehidupan pribadinya.

Untuk menghemat pengeluarannya, Beranek pindah ke tipe kamar sharing agar bisa menghemat pengeluarannya setiap bulan. Dia juga melanjutkan dengan pekerjaannya yaitu memperbaiki radio dan bermain band untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Tapi penghasilannya terus berkurang sehingga memaksa dia untuk tidak mengambil kelas matematika pada tahun akademik selanjutnya.

Pada Agustus 1933, Beranek diajak untuk menemani keluarga seorang dokter lokal agar ikut datang ke acara Century of Progress World’s Fair di Chicago. Ini adalah perjalanan pertamanya ke kota besar dan ini adalah sebuah anugerah yang besar bagi dirinya. Dia menghadiri pertunjukan konser Chicago Symphony dan Detroit Symphony setiap hari, dia juga terpesona oleh penampilan produk-produk industri, teknologi dan paviliun berklas internasional.

Di perguruan tinggi Beranek bergabung dengan sesama mahasiswa yang memiliki kemampuan memperbaiki radio amatir. Bergabung bersama dengan teman-temannya menginspirasi dirinya untuk belajar kode morse dan mendapatkan lisensi radio amatir. Pada musim gugur tahun 1933, dia membeli sebuah alat perekam disc model pertama untuk mendapatkan uang dengan cara merekam kegiatan belajar mengajarnya. Ini adalah loncatan batu pertama didalam mempelajari ilmu akustiknya.

Pada awal tahun 1934, Beranek terpaksa keluar dari perguruan tinggi dan bekerja secara full time untuk mendapatkan uang lebih banyak agar bisa membiayai kuliahnya. Dia mendapatkan posisi sebagai junior di perusahaan Collins Radio di Cedar Rapids, Iowa. Selain itu Beranek juga mempelajari bahasa Jerman untuk mengisi waktu luangnya. Disana dia juga bertemu dengan Florence Floss Martin dan mengencaninya, dia adalah seorang mahasiswi jurusan bisnis. Dia telah mendapatkan uang yang cukup untuk melanjutkan kuliahnya pada musim semi pada tahun 1935 dan kemudian kembali bekerja di Collins Radio di musim panas.

Pada tahun 1935 Beranek berkesempatan bertemu dengan orang aneh ( yang ternyata Glenn Browning ) yang sedang memompa ban mobilnya yang kempes ketika dia berjalan melewati Mount Vernon. Beranek menghampirinya dan menawarkan bantuan kepada orang tersebut.

Sambil membantu Browning, Beranek pun berbincang-bincang dengan ramah kepada Browning. Beranek pun bercerita tentang rencananya untuk melanjutkan kuliah pasca sarjananya, Browning pun menyarankan untuk segera mendaftar di Harvard University, namun kuranya biaya menjadi permasalahn utama bagi Beranek.

Beranek sangat sibuk ketika akhir tahun di Cornell dengan pekerjaanya. Memperbaiki radio dan berjualan kemudian menginstalasi listrik dari rumah kerumah. Dia yang mengatur tiga pekerjaan utama instalasi kabel di Cornell, termasuk desain dan instalasi sistem antena pada asrama laki-laki yang sedang dibangun. Dia juga terus melanjutkan hubungannya dengan Floss sebagai pacarnya. Beranek lulus dari Cornell Collage pada musim panas tahun 1936 dengan gelar Bachelor of Arts dan kemudian melanjutkan studinya di Harvard University dimana beliau meraih gelar Doktor pada tahun 1940.

HIS CAREER

Selama perang dunia kedua Beranek mengelola laboratorium elektro-akustik di Harvard University. Salah satu yang menjadi risetnya adalah mendesain sistem komunikasi dan sistem pengurangan kebisingan ( noise reduction system ) pada pesawat, pada waktu yang bersamaan juga mengembangkan teknologi militer lainnya. Pada waktu itu, dia telah membangun anechoic chamber pertama dunia. Ruangan yang memiliki tingkat kesunyian ekstrim untuk mempelajari pengaruh kebisingan yang terinspirasi dari filosofi mengenai kesunyian John Cage.

Pada tahun 1945, Beranek bergabung dengan sebuah perusahaan kecil bernama Hush-A-Phone, perusahaan yang memasarkan corong mulut pada telpon yang berfungsi untuk menghalangi suara agar tidak berisik. Meskipun perusahaan Hush-A-Phone sudah berdiri sejak tahun 1920-an, Beranek diberdayakan sebagai ahli akustik untuk mengembangkan perangkat-perangkat yang mereka miliki. Pada saat itu AT & T mengancam pengguna Hush-A-Phone untuk menghentikan layanan telepon mereka dengan alasan melarang konsumen menggunakan produk Hush-A-Phone. Ketika itu AT & T memonopoli layanan telepon di Amerika. Hasil dari kasus hukum ini adalah Hush-A-Phone memenangkan perkara ini dan At & T tidak berhak untuk melarang konsumen menggunakan layanan dan produk Hush-A-Phone.

Beranek bergabung menjadi staff di MIT ( Massachusetts Institute of Technology ) sebagai profesor teknik komunikasi dari tahun 1947 sampai 1958. Pada tahun 1948, beliau membantu mendirikan Bolt, Beranek and Newman ( BBN ) dan menjabat sebagai President BBN dari tahun 1952 sampai dengan 1969. Dia melayani sebagai Chief Scientist BBN sampai tahun 1971, ketika dia memimpin Boston Broadcasters, Inc. dimana saat pengambil alihan stasiun TV WCVB-TV.

Pada tahun 1954, Beranek mengeluarkan buku berjudul Acoustics, yang dianggap sebagai buka pedoman klasik pada bidangnya: Buku ini direvisi pada tahun 1986. Pada tahun 2012, di usianya yang ke 98, beliau bekerjasama dengan Tim Mellow untuk memperbaharui dan merevisi, terdapat perubahan judul menjadi Acoustics: Sound Fields and Transducers.

Pada tahun 1962, bukunya yang berjudul Music, Acoustics and Architecture dikembangkan dari analisa 55 gedung konser diseluruh dunia, dan ini pun menjadi buku pedoman klasik: Pada edisi tahun 2004, tulisan tersebut ditambahkan menjadi 100 gedung konser. Beranek pun berpartisipasi dalam mendesain berbagai gedung konser dan opera house. Beranek juga juga berkeliling dunia untuk melakukan penelitian dan menikmati pertunjukan musik

Dari tahun 1983 sampai 1986, Beranek menjadi Chairman dari Boston Symphony Orchestra. Beliau juga bertugas sebagai MIT Council for The Arts, yang terdiri dari sekelompok relawan alumni internasional dan rekan-rekan untuk mendukung kegiatan seni di MIT.

Diusianya yang ke 102, pada 10 Oktober 2016, seorang legendaris Leo Leroy Beranek telah meninggalkan dunia ini. Hal ini merupakan kesedihan yang mendalam bagi yang merasa ditinggalkan. Kehadirannya telah memberi perubahan yang mendasar bagi dunia akustik dan musik saat ini.

Dedikasi dan konsistensinya menjadi panutan bagi kami semua sebagai generasi penerus.

AWARDS & HONORS

• Fellow of the American Academy of Arts and Sciences
• Wallace Clement Sabine Medal of the Acoustical Society of America (1961) for internationally recognized achievements in all phases of architectural acoustics, and his publications on acoustical measurements, and the world’s great concert halls.
• Gold Medal of the Audio Engineering Society (1971)
• Gold Medal from the Acoustical Society of America (1975) for leadership in developing, in the United States and abroad, the desire and the capability for achieving good acoustics in communications, workplaces, concert halls, and communities.• National Medal of Science in Engineering (2002)
• IEEE Founders Medal (2013)
• Rayleigh Medal of the Institute of Acoustics, United Kingdom (2014)